Prabowo ke Prajurit: Tugas di Papua Tak Ringan, Butuh Naluri Perang
Jakarta, Suara Maju — Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman memeriksa kesiapan operasi Yonif Para Raider 330/Tri Darma/17/1/Kostrad yang akan bertugas di Papua, Kamis (11/5).
Anggota Yonif 330/Tri Darma bakal masuk dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Mobile di Papua.
Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak juga mendampingi Prabowo dalam peninjauan itu. Dudung yang tiba terlebih dahulu menerima gambaran kesiapan operasi dari Danyonif PR 330/Tri Darma, Mayor Inf Dedy Pungky Irwanto.
Dalam pengarahannya, Prabowo mengatakan tugas di Papua tidak mudah. Prabowo meminta seluruh prajurit menjaga disiplin tempur, kewaspadaan, serta menjaga nama baik satuan dan TNI AD.
Menurutnya, Yonif PR 330/Tri Darma merupakan salah satu batalyon terbaik TNI AD.
“Tugas di Papua tidaklah ringan, dengan medan dan cuaca yang berat, kita butuh masukan dari pasukan yang terlatih. Pasukan yang punya kemampuan, punya naluri perang yang tinggi. Jangan mempermalukan korps kalian, dan terutama jagalah nama baik Yonif PR 330/Tri Darma,” kata Prabowo dalam keterangan tertulis, Jumat (12/5).
Prabowo mengatakan Kementerian Pertahanan akan mendukung kebutuhan prajurit yang akan bertugas di daerah operasi, baik material maupun alustista.
Sementara itu, Dudung juga menyampaikan beberapa pesan. Ia meminta prajurit untuk tulus dan ikhlas dalam melaksanakan tugas.
Ia memerintahkan prajurit tidak ragu-ragu dalam bertindak, serta berupaya menyadarkan kelompok yang berseberangan dengan NKRI.
“Mereka juga saudara-saudara kita. Lakukan pembinaan teritorial, namun tetap harus waspada. Berikan pemahaman agar rakyat Papua mencintai kita, mencintai Indonesia,” katanya.
Selain itu, Dudung juga berpesan kepada para komandan untuk memastikan prajurit tidak mengalami kesulitan, serta memastikan segala kebutuhan prajurit terpenuhi.
“Sehingga moril prajurit tinggi dalam melaksanakan tugas yang diamanatkan bangsa dan negara,” ujarnya.