Pemilu di Sulbar – Tidak Hanya Nomor 1, 2, 3, 4, yang Ada Nomor 5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Hadi Putra
Founder HES Institute
Pemilu di Sulawesi Barat (Sulbar) 27 November 2024 adalah momen penting yang menentukan masa depan daerah. Di tengah euforia politik, banyak yang sibuk memperdebatkan kandidat dengan nomor urut tertentu, dari nomor 1 hingga 4. Namun, ada hal yang jauh lebih penting dari sekadar angka di kertas suara, yaitu nomor 5, yang melambangkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, sebagaimana tercantum dalam sila kelima Pancasila.
Nomor 5 ini bukan sekadar simbol, tetapi tujuan besar yang seharusnya menjadi fokus setiap pemilu. Pemimpin yang terpilih harus mampu membawa nilai-nilai keadilan sosial ke dalam kebijakan, terutama di Sulbar, yang masih menghadapi tantangan besar seperti kemiskinan, ketimpangan ekonomi, dan keterbatasan akses terhadap pendidikan dan kesehatan.
Pemilu seharusnya tidak menjadi ajang perebutan kekuasaan semata, tetapi menjadi sarana untuk mendekatkan cita-cita keadilan sosial kepada seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat Sulbar tidak hanya membutuhkan janji politik, tetapi juga bukti nyata bahwa pemimpin mereka memahami dan memperjuangkan kebutuhan mereka. Pemilih pun perlu mengingat bahwa keadilan sosial tidak dapat terwujud tanpa partisipasi aktif dan cerdas dari rakyat dalam memilih calon pemimpin yang benar-benar berkomitmen untuk membawa perubahan.
Nomor 5 dalam konteks ini adalah pengingat bahwa pemilu bukan sekadar tentang memenangkan satu kandidat atau partai, tetapi tentang memastikan semua rakyat, dari kota hingga pelosok desa, merasakan manfaat dari pembangunan. Pemimpin yang terpilih harus bekerja untuk mewujudkan pemerataan, menutup kesenjangan, dan memberikan peluang yang setara bagi seluruh rakyat Sulbar.
Saat memilih nanti, masyarakat Sulbar harus ingat: nomor 1, 2, 3, dan 4 hanyalah pilihan di kertas suara, tetapi nomor 5—keadilan sosial bagi seluruh rakyat—adalah tujuan sejati dari demokrasi. Mari bersama-sama menjadikan nilai ini nyata, bukan sekadar janji.