“Langkah Menuju Ketahanan Pangan : Pemberdayaan Peternak Berbasis Teknologi Hijauan Lokal dalam Semangat Ber-Muhammadiyah di Desa Salutiwo Kecamatan Bonehau Kab.Mamuju “.
Ir. Mariam, S.Pt., M.Si., IPM(Sekertaris Program Studi Peternakan UNIMAJU)

Sebagai dosen peternakan yang aktif dalam pengabdian masyarakat yang berkerja sama antara Program studi peternakan UNIMAJU dengan Lembaga Pengambangan Cabang Ranting Pembinaan Masjid dan Pesantren (LPCRPMP) Muhammadiyah Sulawesi Barat, saya merasa terhormat dapat turut serta dalam mewujudkan kemandirian peternak di Kecamatan Bonehau, khususnya di Desa Salutiwo. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan peternak melalui pemanfaatan teknologi pengolahan pakan berbasis hijauan lokal sebagai salah satu langkah strategis dalam meningkatkan ketahanan pangan di wilayah tersebut. Dengan pendekatan berbasis teknologi tepat guna, saya yakin hal ini akan membawa perubahan positif bagi keberlanjutan usaha peternakan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Desa Salutiwo, yang terletak di Kecamatan Bonehau, memiliki keadaan geografis yang mendukung untuk pengembangan usaha peternakan. Dengan mayoritas penduduk yang bergantung pada sektor pertanian dan peternakan, sumber daya alam yang melimpah, serta keanekaragaman jenis hijauan lokal, desa ini memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor peternakan berbasis pakan lokal. Kendati demikian, tantangan terbesar yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman dan penerapan teknologi yang dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam tersebut. Oleh karena itu, pengabdian yang saya lakukan berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan dan penerapan teknologi pengolahan pakan yang lebih efisien, seperti pembuatan silase dari jerami padi dan UMB (urea molases blok).
Dalam konteks ini, teknologi pengolahan pakan berbasis hijauan lokal menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pakan ternak, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas ternak. Hijauan lokal yang selama ini sering dianggap sebagai bahan pakan sekunder, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi sumber pakan utama yang tidak hanya bergizi tinggi, tetapi juga lebih terjangkau. Melalui pelatihan ini, para peternak diharapkan dapat memanfaatkan potensi hijauan lokal seperti rumput gajah, leguminosa, dan tanaman pakan lainnya untuk dijadikan pakan ternak berkualitas, baik untuk ternak sapi, kambing, maupun unggas.
Teknologi pembuatan silase jerami padi dan Jerami jagung adalah salah satu alternatif yang sangat relevan untuk meningkatkan ketahanan pangan bagi peternak di Kecamatan Bonehau. Silase jerami padi merupakan salah satu bentuk pengolahan pakan yang dapat memperpanjang daya simpan jerami sebagai pakan ternak berkualitas. Proses fermentasi ini memungkinkan jerami padi yang sering kali terbuang sia-sia diolah menjadi pakan yang bergizi tinggi, sehingga bisa menjadi sumber pakan yang efisien dan terjangkau. Penelitian yang dilakukan oleh Sihombing et al. (2016) menunjukkan bahwa silase jerami padi memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik dan dapat meningkatkan performa ternak dalam pemeliharaan jangka panjang. Oleh karena itu, penerapan teknologi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan peternak terhadap pakan impor dan memberikan solusi yang lebih berkelanjutan.
Selain itu, teknologi UMB (urea molases blok) juga merupakan solusi yang tepat untuk meningkatkan kualitas pakan ternak. UMB adalah campuran dari urea, molases, dan bahan pengikat lainnya yang dikemas dalam bentuk blok padat. Teknologi ini mudah diterapkan dan dapat meningkatkan kualitas pakan hijauan yang kurang bernutrisi. UMB berfungsi sebagai sumber protein tambahan yang diperlukan oleh ternak, terutama dalam musim kemarau ketika sumber pakan hijauan terbatas. Menurut penelitian oleh Subandriyo (2014), UMB efektif dalam meningkatkan konsumsi pakan ternak serta mendukung pertumbuhan ternak yang optimal. Dengan penerapan UMB, para peternak di Kecamatan Bonehau akan mendapatkan pakan tambahan yang dapat menunjang pertumbuhan ternak secara lebih efisien.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, yang turut memberikan kontribusi besar dalam suksesnya pelaksanaan program ini. Hadir dalam kegiatan ini Dr. Furqan selaku Ketua Lembaga Pengembangan Cabang Ranting Pembinaan Masjid dan Pesantren Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Mamuju, yang sekaligus menjabat sebagai PJ Dekan Fakultas Peternakan dan Agribisnis. Kehadiran beliau menambah semangat dalam pengembangan sektor peternakan berbasis teknologi ini. Selain itu, juga hadir para dosen dari Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Mamuju (UNIMAJU), yakni Andi Nur Insani, S.Pt., M.Si, Muh.Yusuf, S.Pt., M.Si, Kaharuddin, S.Pt., M.P., serta dosen dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Rhena J, S.E., M.M. Mereka tidak hanya memberikan wawasan dan dukungan teknis, tetapi juga memperkaya kegiatan ini dengan perspektif ekonomi pembangunan yang mendalam.
Selain para akademisi, kegiatan ini juga dihadiri oleh tokoh masyarakat setempat, yakni Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Bonehau, Bapak Nurdin Saleh J, S.Pd. Kehadiran beliau memberikan dukungan moral yang sangat berarti bagi masyarakat desa. Sebagai tokoh masyarakat, Bapak Nurdin Saleh J, S.Pd turut memperkuat komitmen untuk memajukan sektor peternakan di Desa Salutiwo dan memastikan bahwa program ini dapat diterima dan diimplementasikan dengan baik oleh masyarakat. Peran serta tokoh masyarakat sangat penting dalam keberhasilan pengembangan peternakan berbasis teknologi ini, karena mereka menjadi penghubung antara masyarakat dan berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan pemberdayaan.
Keadaan ekonomi masyarakat Desa Salutiwo juga menjadi faktor penting dalam pengembangan kemandirian peternak. Sebagian besar penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan dengan akses terbatas terhadap teknologi dan informasi. Dalam hal ini, pemberdayaan peternak melalui penerapan teknologi sederhana dan ramah lingkungan diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Dengan mengurangi ketergantungan terhadap pakan impor yang mahal, peternak akan lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak dan menekan biaya produksi. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan margin keuntungan dan memungkinkan para peternak untuk berkembang lebih pesat.
Penerapan teknologi pengolahan pakan berbasis hijauan lokal juga akan berkontribusi terhadap ketahanan pangan di wilayah tersebut. Ketika peternak lebih mandiri dalam mengelola sumber daya pakan yang ada di sekitar mereka, pasokan pangan hewani yang lebih terjangkau dan berkualitas akan tersedia untuk masyarakat. Dengan demikian, selain mengurangi ketergantungan pada pasokan pakan dari luar daerah, teknologi ini juga berpotensi meningkatkan ketahanan pangan lokal yang pada akhirnya berkontribusi pada stabilitas ekonomi daerah.
Sebagai bagian dari Muhammadiyah, gerakan ini juga mendukung visi organisasi dalam menciptakan kesejahteraan umat melalui pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat. Penguatan sektor peternakan di Kecamatan Bonehau tidak hanya akan memperbaiki perekonomian peternak, tetapi juga dapat menjadi model pengembangan ekonomi berbasis pertanian yang berkelanjutan. Oleh karena itu, saya berharap kegiatan ini dapat menjadi titik awal yang baik untuk mendorong perubahan positif yang lebih luas, baik di tingkat desa, kecamatan, maupun di tingkat yang lebih tinggi dengan semangat Muhammadiyah yang berkemajuan serta melibatkan para AMM yang ada di Sulawesi Barat kedepanya.
Kehadiran Muhammadiyah dalam setiap aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam sektor peternakan, memberikan bukti nyata bahwa pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal adalah jalan menuju kemandirian yang lebih kuat dan berkelanjutan. Dengan dukungan semua pihak, terutama para peternak di Desa Salutiwo, saya yakin tujuan besar ini akan tercapai, menjadikan mereka tidak hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mandiri dalam memajukan sektor peternakan.