IMF Wanti-wanti Dampak Gagal Bayar Utang AS pada Ekonomi Global
Jakarta, Suara Maju — IMF menyatakan gagal bayar utang Amerika Serikat (AS) yang dipicu oleh kegagalan untuk menaikkan pagu utang akan berdampak yang sangat serius bagi perekonomian AS dan global.
Juru bicara IMF Julie Kozack mengatakan otoritas AS perlu tetap waspada terhadap kerentanan baru di sektor perbankan AS, termasuk bank-bank regional, yang bisa muncul dalam penyesuaian terhadap lingkungan suku bunga yang jauh lebih tinggi.
Kozack mengatakan IMF tidak dapat langsung mengkalkulasi dampak gagal bayar utang AS terhadap pertumbuhan global.
Pada April, IMF memperkirakan pertumbuhan PDB global sebesar 2,8 persen untuk 2023, namun kekacauan pasar keuangan yang lebih dalam ditandai dengan penurunan tajam harga aset dan pemotongan tajam dalam kredit perbankan, dapat menghantam pertumbuhan output kembali ke 1 persen.
Sementara itu, dia menambahkan suku bunga yang lebih tinggi bisa menjadi salah satu hasil dari gagal bayar utang AS dan ketidakstabilan yang lebih luas dalam ekonomi global.
“Kami ingin menghindari dampak serius tersebut,” kata Kozack.
“Dan karena itu, kami sekali lagi mengimbau semua pihak untuk bersatu, mencapai konsensus, dan menyelesaikan masalah ini secepat mungkin,” imbuhnya.
Pembicaraan terperinci mengenai kenaikan pagu utang pemerintah AS sebesar US$31,4 triliun dimulai pada hari Rabu pekan ini. Partai Republik yang terus bersikeras meminta pemangkasan pengeluaran jika ingin pagu utang dinaikkan.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden dari Partai Demokrat dan pemimpin Kongres dari Partai Republik, termasuk ketua DPR Kevin McCarthy, bertemu untuk membahas masalah pagu utang.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengingatkan default pembayaran AS bisa terjadi secepatnya pada 1 Juni jika Kongres gagal meningkatkan batas pinjaman.
Terkait dengan kekacauan di sektor perbankan AS, Kozack mengatakan IMF telah menyambut tindakan tegas oleh regulator AS dan pembuat kebijakan untuk mengendalikan kegagalan tiga bank regional besar AS dalam beberapa minggu terakhir.
Kozack menambahkan IMF akan segera melakukan tinjauan tahunan “Pasal IV” mengenai kebijakan ekonomi AS, dan penilaian tersebut, yang akan dikeluarkan menjelang akhir Mei.
Serta, akan menganalisis dampak tekanan terhadap bank-bank regional, termasuk setiap pengetatan kondisi kredit.