Gunung Merapi Muntahkan Guguran Lava Pijar 35 Kali
Jakarta, Suara Maju — Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah dilaporkan mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 35 kali sepanjang pemantauan pada Kamis (11/5).
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut puluhan kali guguran lava itu memiliki jarak luncur maksimum 1,8 kilometer.
BPPTKG menjelaskan fenomena tersebut terekam sepanjang periode pengamatan pukul 00.00 WIB sampai dengan 24.00 WIB.
“Teramati 35 kali guguran dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah Barat Daya (Kali Bebeng). Terdengar 3 Kali suara guguran dengan intensitas sedang dari Pos Babadan,” demikian bunyi laporan BPPTKG, Jumat (12/5).
BPPTKG juga merekam aktivitas kegempaan berupa gempa guguran (RF) sebanyak 139 kali. Amplitudo tercatat 3-65 mm, dan durasinya 26.6 – 173.8 detik.
BPPTKG sejauh ini masih mempertahankan status Siaga atau Level III yang ditetapkan sejak November 2020 silam.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran di beberapa titik. Yakni, di Kali Woro sejauh 3 km dari puncak, Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak.
Berdasarkan pemodelan kedua kubah lava tersebut, BPPTKG menentukan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Bebeng, dan Krasak sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran abu vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.