Cegah Penikahan Usia Anak, PWNA Sulbar Gelar FGD, Ulfah Mawardi: “Semua harus bergerak mencegah”
Tingginya angka perkawinan pada usia anak – anak di Kabupaten Sulawesi Barat merupakan masalah krusial yang bisa menimbulkan dampak multidimensi, untuk itu perlunya diadakan forum diskusi antara pemerintah daerah dengan lapisan elemen masyarakat.
Sebagaiamana dilakukan pada Hari ini Rabu(02/8/2023) bertempat di Aula Unimaju Lantai II, Nasyiatul Aisyiyah Sulawesi Barat yang menghadirkan KemenPPPA dan Dinas DP3AP2KB sebagai Narasumber,
Acara tersebut dengan mengusung tema “Kajian Pemberdayaan Perempuan Muda dalam Penanganan Penurunan Angka Perkawinan Anak Di Sulawesi Barat” dengan harapan mampu memberikan pencegahan kepada anak – anak agar tidak melangsungkan pekawinan di usia yang masih belia.
Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari beberapa elmen tokoh perempuan,Aktivis Perempuan, Okp dan Yayasan Karampuang
Dalam sambutannya, Rhena selaku ketua NA Sulbar menyampaikan “tujuan dari diadakannya kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ini, output nya untuk menjadi rekomendasi dan refrensi dalam penanganan angka perkawinan anak yang menurut saya masih kurang saat ini ”.
Di tempat yang sama Stafsus KemenPPPA Dr.Ulfah Mawardi mengungkapkan tigginya angka pernikahan usia dini di Sulawesi Barat, yang mana sebelumnya angka pernikahan dini di Sulawesi barat berada pada posisi pertama namun terakhir kami dapat info angka tersebut turun ke posisi 8 ini menunjukan kerja-kerja kolaborasi yang sangat baik pemerintah dan elemen masyarakat.
Perkawinan yang dilakukan pada usia dini akan menyebabkan permasalahan multi faktor, seperti potensi Pendidikan yang terhenti, sisi Kesiapan reproduksi yang menyebabkan kematian anak maupun ibu, sisi kebutuhan ekonomi, dan sisi psikologis yang pada nantinya akan berujung kepada perceraian, untuk itu melalui Focus Group Discussion (FGD) ini diharapkan ada solusi untuk pencegahan pernikahan di usia anak – anak dan saya pribadi mengajak semua harus bergerak mencegah ini .” pungkasnya
Di tempat yang sama Hj Djamilah menyampaikan soal perkawinan anak akhir-akhir anak sering menjadi topik di ruang diskusi memang persoalan anak ini menjadi focus utama bapak pj gubernur , oleh sebab itu dengan kegitan ini saya mengapresiasi NA punya peduli terhadap perkawinan anak, dan saya mengajak untuk semua mari kita Bersama sama turun mencegah perkwinan anak utamanya Perguruan Tinggi khusunya Unimaju bias membantu mensosialisasikan kepada Masyarakat.
Irdayanti sebagai narasumber menyampaikan untuk permasalahan perkawinan anak ini harus kerja sama setiap stakeholder baik itu pemerintah dan Ormas dan lainya wajib turun langsung pernikahan anak di Sulbar.Ungkapnya
Acara Focus Group Discussion (FGD) tersebut berjalan dengan lancar terlihat begitu banyak antusiasme dari para tamu undangan yang hadir banyak yang memberikan saran, komentar, atau bahkan pertanyaan yang ditujukan kepada para pemateri.***