112 TAHUN MUHAMMADIYAH: PERJALANAN PANJANG MENYENTUH SETIAP LAPIS KEHIDUPAN
Furqan Mawardi
Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Mamuju
Muhammadiyah, organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia, merayakan ulang tahunnya yang ke-112 pada tahun 2024. Dalam perjalanan panjangnya, Muhammadiyah telah mengukir sejarah yang tak hanya berdampak pada kehidupan umat Islam, tetapi juga bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dengan tema “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua”, Muhammadiyah kembali mengingatkan kita akan peranannya sebagai pendorong perubahan sosial, pendidikan, dan kesehatan yang tidak hanya memprioritaskan kemajuan umat, tetapi juga membawa manfaat bagi bangsa secara keseluruhan.
Sejak didirikan pada 18 November 1912 oleh KH Ahmad Dahlan, Muhammadiyah telah berkembang pesat menjadi salah satu kekuatan terbesar dalam dunia pendidikan dan sosial. Dengan lebih dari 22.000 lembaga pendidikan dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi, Muhammadiyah telah memberikan kontribusi signifikan dalam mencetak generasi yang berpengetahuan, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan zaman. Pendidikan adalah fondasi utama yang digalang oleh Muhammadiyah, mengingat organisasi ini percaya bahwa kemakmuran tidak hanya ditentukan oleh kekayaan materi, tetapi juga oleh kualitas sumber daya manusia.
Pada tahun 2024 ini, Muhammadiyah telah memiliki 2.766 lembaga pendidikan dasar, 1.826 lembaga pendidikan menengah, dan 1.407 lembaga SMA dan SMK, serta 164 perguruan tinggi. Angka-angka ini bukan sekadar statistik, melainkan gambaran nyata tentang bagaimana Muhammadiyah terus memperluas jangkauan pendidikan untuk masyarakat, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh institusi pendidikan lainnya. Di tengah maraknya kesenjangan sosial dan ketidakmerataan kualitas pendidikan, Muhammadiyah hadir sebagai solusi dengan menyediakan akses pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan.
Tidak hanya di bidang pendidikan, Muhammadiyah juga berperan besar dalam sektor kesehatan. Dengan 364 rumah sakit dan klinik kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia, Muhammadiyah menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat. Kehadiran rumah sakit dan klinik Muhammadiyah di berbagai daerah, terutama yang terletak di wilayah terpencil, memberikan harapan baru bagi masyarakat yang selama ini kesulitan mengakses layanan medis. Program-program kemanusiaan ini memperlihatkan bagaimana Muhammadiyah tidak hanya berfokus pada aspek spiritual, tetapi juga pada aspek kesejahteraan fisik umat.
Selain itu, Muhammadiyah juga memiliki 384 panti asuhan yang telah menjadi tempat perlindungan dan pembinaan bagi ribuan anak yatim piatu dan anak-anak yang membutuhkan. Melalui panti asuhan ini, Muhammadiyah memberikan kesempatan bagi anak-anak yang kurang beruntung untuk mendapatkan pendidikan, kasih sayang, dan dukungan untuk masa depan yang lebih baik. Dalam konteks ini, Muhammadiyah tidak hanya hadir sebagai penyedia fasilitas, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam memelihara martabat kemanusiaan.
Selain sektor pendidikan dan kesehatan, Muhammadiyah juga memainkan peran penting dalam memajukan kehidupan agama melalui 20.198 masjid dan mushola yang tersebar di seluruh Indonesia. Tempat-tempat ibadah ini bukan hanya sebagai sarana untuk berdoa, tetapi juga sebagai pusat pengajaran dan pembinaan umat. Di sini, Muhammadiyah mengajarkan nilai-nilai Islam yang moderat, toleran, dan progresif, yang dapat mempererat persatuan umat dalam keberagaman.
Lebih dari sekadar lembaga pendidikan dan sosial, Muhammadiyah telah menunjukkan peran strategisnya dalam menghadapi berbagai tantangan sosial dan politik di Indonesia. Organisasi ini sejak lama menyadari bahwa kemakmuran bukan hanya soal meningkatkan taraf hidup materi, tetapi juga berhubungan dengan kemajuan moral dan sosial masyarakat. Dalam hal ini, Muhammadiyah telah berkontribusi dalam memajukan pemikiran keislaman yang moderat dan progresif.
Sebagai organisasi yang mengedepankan prinsip “tajdid” (pembaruan), Muhammadiyah tidak ragu untuk menyuarakan pentingnya reformasi dalam berbagai bidang, baik dalam kehidupan beragama, politik, maupun sosial. Muhammadiyah berperan aktif dalam mendorong terciptanya tata kelola pemerintahan yang bersih dan berkeadilan. Organisasi ini juga berkomitmen untuk menjaga Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi keberagaman dan toleransi, dengan menegaskan bahwa Islam yang rahmatan lil-‘alamin adalah agama yang mengajarkan kedamaian, bukan kekerasan.
Dalam konteks ini, Muhammadiyah memainkan peran sebagai agen moderasi beragama. Dalam menghadapi tantangan radikalisasi dan ekstremisme, Muhammadiyah menjadi benteng utama yang mengajarkan pentingnya Islam yang ramah, penuh kasih, dan sejuk, yang selaras dengan nilai-nilai kebangsaan. Muhammadiyah tidak hanya menjaga akidah umat, tetapi juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan semangat persatuan dan kebersamaan.
Lebih lanjut, Muhammadiyah juga berperan penting dalam merespons isu-isu kemanusiaan global. Dengan jaringan internasional yang dimilikinya, Muhammadiyah telah terlibat dalam berbagai kegiatan kemanusiaan lintas negara, termasuk membantu korban bencana alam, mendukung pengungsi, serta memperjuangkan hak-hak asasi manusia di berbagai belahan dunia. Hal ini menunjukkan bahwa visi kemakmuran yang diusung oleh Muhammadiyah tidak hanya terbatas pada kemajuan umat Islam di Indonesia, tetapi juga berorientasi pada kemajuan umat manusia secara global.
Menyambut usianya yang ke-112, Muhammadiyah telah menunjukkan bahwa komitmennya dalam menghadirkan kemakmuran untuk semua bukanlah sekadar slogan. Organisasi ini telah terbukti sebagai lembaga yang berkontribusi nyata dalam memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia di berbagai bidang. Dengan lebih dari seratus tahun perjalanan, Muhammadiyah tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat dengan berbagai inovasi sosial yang berpihak pada rakyat.
Perjalanan Muhammadiyah yang panjang ini juga mencerminkan betapa pentingnya nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong dalam menciptakan kemakmuran. Sebagai sebuah organisasi yang lahir dari semangat perbaikan masyarakat, Muhammadiyah telah berhasil menjadi salah satu kekuatan besar yang turut andil dalam menciptakan kesejahteraan, baik dalam aspek spiritual, sosial, maupun ekonomi. Di usia yang semakin matang ini, Muhammadiyah tidak hanya berfokus pada dirinya sendiri, tetapi lebih jauh lagi berusaha untuk menghadirkan kemakmuran yang dapat dirasakan oleh semua, tanpa terkecuali.
Muhammadiyah mengajarkan kita bahwa kemakmuran sejati tidak hanya ditentukan oleh materi, tetapi juga oleh seberapa besar kita memberikan manfaat bagi sesama. Dalam memperingati usia ke-112 tahun ini, Muhammadiyah mengajak seluruh umat manusia untuk terus bergerak bersama, menghadirkan kemakmuran yang inklusif dan berkeadilan untuk semua lapisan masyarakat. Sebuah perjalanan panjang yang terus menyentuh setiap lapis kehidupan, membentuk bangsa yang lebih cerdas, sehat, dan sejahtera.
Di tengah tantangan global dan lokal yang semakin kompleks, Muhammadiyah telah membuktikan bahwa kekuatan besar suatu organisasi tidak hanya terletak pada seberapa banyak aset atau fasilitas yang dimiliki, tetapi pada seberapa besar dampak positif yang dapat ditinggalkan untuk kebaikan bersama. Dalam dunia yang terus berubah, Muhammadiyah tetap teguh pada komitmennya untuk memberikan kemakmuran bagi seluruh umat manusia, tanpa membedakan suku, agama, maupun status sosial.
Selamat milad yang ke-112, Muhammadiyah! Semoga perjalanan panjang ini terus menginspirasi dan membawa kemakmuran bagi seluruh bangsa Indonesia dan semesta.